Terakhir, keterbatasan akses internet atau jaringan komunikasi.
“Sekarang kita menggunakan sistem yang langsung terhubung dengan internet, sehingga jika aplikasi tidak ada koneksi ke internet maka sangat berpengaruh,” ucapnya.
Menyiasati berbagai kendala tersebut,DJPb NTT telah melakukan komunikasi dan diskusi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) untuk mencari tahu akar masalah di masing-masing kabupaten kota sehingga bisa memberikan solusi langsung ke kepala desa atau pemerintah daerah setempat.
DJPb NTT juga melakukan peningkatan kapasitas internal dari desa atau pengelola desa, pelatihan kepala desa, serta pelatihan pengelolaan keuangan.
“Proses monitoring evaluasi telah dilakukan oleh kami dalam proses konsultasi dan pembinaan, sehingga harapannya tahap kedua bisa direalisasikan dengan lebih baik lagi,” ucapnya berharap optimis.
Tinggalkan Balasan