Remaja dengan kemampuan mental buruk berisiko stroke tiga kali lipat

Minggu, 30 Juni 2024 - 09:18

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Seorang wanita mengalami gangguan cemas. (foto Antara

Ilustrasi - Seorang wanita mengalami gangguan cemas. (foto Antara

Beta Satu – Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa individu yang memiliki kemampuan mental buruk saat masa remaja dapat menghadapi risiko tiga kali lipat terkena stroke pada usia 50 tahun.

Ditulis laman Medical Daily, Jumat (28/6), menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, remaja dengan kemampuan berkonsentrasi, memecahkan masalah, dan belajar yang buruk memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dini.

“Selain obesitas dan hipertensi pada remaja, fungsi kognitif yang lebih rendah mungkin menjadi faktor risiko timbulnya stroke dini,” para peneliti menyimpulkan dalam studi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Stroke, yang juga dikenal sebagai serangan otak, adalah keadaan darurat medis kardiovaskular yang terjadi secara tiba-tiba, di mana aliran darah ke otak terganggu, yang memengaruhi kemampuan bicara, makan, bergerak, dan fungsi tubuh lainnya.

Stroke dapat terjadi karena bekuan darah (stroke iskemik) atau pendarahan di jaringan otak (stroke hemoragik). Sekitar setengah dari pasien stroke mungkin mengalami gangguan jangka panjang.

Hasil penelitian mempunyai arti penting mengingat meningkatnya kejadian stroke di kalangan individu di bawah 50 tahun.

Tim peneliti menggunakan data dari sampel nasional yang mewakili 1,7 juta anak muda Israel yang menjalani tes fungsi kognitif komprehensif sebelum wajib militer. Studi tersebut memiliki data partisipan berusia antara 16-20 tahun, dari tahun 1987 hingga 2012.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BetaSatu.tajukflores.com.

Berita Terkait

BRIN kembangkan teknologi pendeteksi kanker secara dini

Berita Terkait

Minggu, 30 Juni 2024 - 08:33

Lingkungan Pemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan berlanjut

Berita Terbaru

Arsip - Dokter dan tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan medis menggunakan teknologi PET CT-SCAN di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). RSHS meluncurkan penggunaan PET CT-SCAN dan SPECT CT sebagai jenis pencitraan teknologi kedokteran nuklir dan teranostik molekular dalam optimalisasi pelayanan diagnostik hingga evaluasi penanganan pasien kanker, jantung, dan pasien penyakit saraf. (foto Antara)

Kesehatan

BRIN kembangkan teknologi pendeteksi kanker secara dini

Minggu, 30 Jun 2024 - 09:05