Remaja dengan kemampuan mental buruk berisiko stroke tiga kali lipat

Minggu, 30 Juni 2024 - 09:18

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Seorang wanita mengalami gangguan cemas. (foto Antara

Ilustrasi - Seorang wanita mengalami gangguan cemas. (foto Antara

Berdasarkan hasil tes kognitif, peserta dikelompokkan menjadi kelompok kecerdasan rendah (skor IQ di bawah 89), sedang (kisaran skor IQ: 89–118), atau tinggi (skor IQ di atas 118). Data peserta kemudian dihubungkan dengan Israel National Stroke Registry.

Sebanyak 908 kasus stroke tercatat selama periode penelitian, 767 di antaranya adalah stroke iskemik dan 141 karena pendarahan. Angka kematian adalah 5 persen dan 62 persen kematian tersebut terjadi dalam waktu satu bulan setelah stroke.

Usia rata-rata stroke pertama berdasarkan penelitian itu adalah 39,5 tahun. Mereka yang memiliki skor kemampuan mental rendah hingga sedang, insiden kedua jenis stroke lebih tinggi, khususnya stroke iskemik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka yang memiliki kemampuan mental rendah memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk terserang stroke sebelum usia 50 tahun dibandingkan mereka yang memiliki skor tinggi, sementara mereka yang memiliki skor sedang memiliki kemungkinan 78 persen lebih besar untuk mengalami stroke.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi memengaruhi, risiko stroke hampir dua kali lipat di antara mereka yang memiliki kemampuan mental tingkat sedang dan lebih dari 3 kali lebih tinggi di antara mereka yang memiliki tingkat rendah pada masa remajanya.

Hasil penelitian itu memiliki beberapa keterbatasan, antara lain tidak mempertimbangkan faktor risiko lainnya seperti gaya hidup merokok, aktivitas fisik, pola makan, pendidikan tinggi dan berbagai faktor penentu sosial yang signifikan terhadap kesehatan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BetaSatu.tajukflores.com.

Berita Terkait

BRIN kembangkan teknologi pendeteksi kanker secara dini

Berita Terkait

Minggu, 30 Juni 2024 - 08:33

Lingkungan Pemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan berlanjut

Berita Terbaru

Arsip - Dokter dan tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan medis menggunakan teknologi PET CT-SCAN di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). RSHS meluncurkan penggunaan PET CT-SCAN dan SPECT CT sebagai jenis pencitraan teknologi kedokteran nuklir dan teranostik molekular dalam optimalisasi pelayanan diagnostik hingga evaluasi penanganan pasien kanker, jantung, dan pasien penyakit saraf. (foto Antara)

Kesehatan

BRIN kembangkan teknologi pendeteksi kanker secara dini

Minggu, 30 Jun 2024 - 09:05